Selasa, 06 April 2010

Go to Jogja with Trio Kemproh

Hari minggu adalah hari yang sangat menyenangkan bagi kaum muda-mudi, soalnya hari minggu KBM di sekolahan libur dan kaum muda-mudi bisa refresing dan hang out bersama temen2 deket maupun pacar mereka.
Tapi kalau gue, hari minggu adalah hari yang sangat melelahkan, bahkan lebih melelahkan dari pada pergi kesekolah, soalnya dirumah kalau nganggur pasti gue disuruh ini itu sama si Ibu. Walaupun males, tapi tetep gue jalanin, gue berpikir setidaknya gue bisa bantu2 dikit kerjaan rumah dan latihan mandiri kalau2 gue besok ngekos alias numpang tidur dirumah orang lain tapi membayar uang sewa gitu.
Tapi hari minggu kali ini gue sedikit bebas tugas2 rumah yang ekstrim2(misalnya kayak membersihkan gudang yang banyak dihuni oleh laba2 raksasa yang siap menerkam siapa saja yang masuk ke sarangnya), soalnya gue ada acara mau nganterin tetangga gue melamar seorang wanita yang di cintainya.
Setelah gue mandi n siap2, gue langsung menuju ketempat tetangga gue tersebut, ternyata disana sudah banyak orang yang mau ngantar tetangga gue melamar. Ada yang bawa mobil, ada yang pake motor, ada yang nebeng mobil, ada yang nebeng motor, bahkan ada yang pake sepeda onthel(tapi bohong). Persiapan lamaran pun selesai, otomatisromantis rombongan pengantin putra cabut dari tempat perkumpulan menuju tempat pengantin putrid yang kalau gak salah ada di daerah sentolo.
Sesampainya ditempat pengantin putri, gue dan rombongan disambut oleh manusia2 yang usianya telah lanjut alias udah pada tua.
Mereka melemparkan senyuman pada rombongan kami, otomatis kami punmenghindar agar tidak terkena lemparan senyuman tersebut, sambil terus menyalami orang2 gue bicara dengan diri gue sendiri,
“kapan yo le madang? Wetengku ket mau muni terus, kaya gilingan pari”

Gue rada shock sih ngeliat pengantin ceweknya, soalnya (permisi) giginya rada maju(mungkin gak Cuma rada maju, tapi maju banget, mungkin kalau dia ikut tim sepak bola, dia akan terkena offside terus), gue membatin,
“kenapa yak ok tetangga gue mau sama cewek kayak gitu, padahal tetangga gue mukanya mirip sama Ridho Roma gitu(itu lho, vokalis band metal yang bernama sonet2), kan cakep, gak kayak istrinya ancur kayak habis ditabrak kereta api ekspres yang remnya blong”
Belum puas hanya ngomong dengan diri gue sendiri, unek2 yang sedari tadi gue simpen dari WC gue curahin semua ke temen yang ada disebalah gue,

Gue:” Kok gelem yo mas Dedek(nama tetangga gue) karo uwong kae, padahal wong ayu akeh sing gelem karo mas Dedek?”
Temen Gue:” Yo ra ngerti yan, karang nak masalah ati rai ora dadi perkoro, sing penting nyambung karo rukun”
Gue:”Edan, koe mau bar saka endi kok omongannya ngawu2 kaya kancaku?”
Temen Gue:”Biasa, mau bengi bar mangkal njuk kepetuk om2 omong koyo ngono, haha tapi aku ngapusi, aku yo rangerti kok iso omong koyo ngono, paling aku mau dirasuki kancamu kae”
Gue: (sambil memegangi pantat)”weleh, tobat tenan kowe ki”

Kekesalan gue gak cuma sampai situ doang, pas nyari tempat duduk, gue malah di jejeri(bingung apa bahasa indonesianya) sama Ibu gue dan calon menantu sepupu gue.
Walaupun rada dongkol, tapi dari situ gue tau apa yang sering dibicarakan oleh ibu2 seningga mereka ketagihan nggosib.
Dari rumah belum makan, otomatisromantis perut gue kosong, hampir2 gue mati kelaparan karenanya, untung saja ada snack yang bisa dimakan untuk mengganjal perut gendhutku ini.
karena tau anaknya dalam keadaan lapar yang telah mencapai stadium akhir, naluri ke ibuan ibu gue keluar, ibu gue ngambil snacknya dua karena tau gue lapar(walauoun kurang, tapi tetep gue sukurin), gak Cuma sampai itu, ibu gue memberikan bungkusan rotinya ke gue, tapi gue tolak(soalnya Cuma bungkusnya doing sih).
Tanpa pikir panjang dikali lebar, gue langsung melahap snack yang ada di depan mata, sampai2 snack punya tetangga sebelah(karena ada didepan mata) gue makan habis sampai ke akar2nya.
Tak beberapa lama, jamuan makan yang sedari tadi gue tungguin sampai gue kelaparan berat akhirnya datang, dalam season ini pun gue gak Cuma ngambil satu piring, tapi dua piring(dalam kondisi ini, rasa malu gue buang jauh2 sehingga dalam sesaat gua gak punya kemaluan).
Setelah memakan semua yang ada diatas piring dan acara lamar melamar selesai, kami pun segera meninggalkan tempat tersebut dan bergegas pulang kerumah pengantin cowok untuk mempersiakan jamuan kepada rombongan pengantin cewek yang akan datang ke rumah pengantin cowok.
Dijalan, nasib sial menimpa gue, motor yang gue tumpangi mengalami kemaceten yang dikarenakan kehabisan bahan bakar gitu. Untung saja didekat situ ada tukang kayu(lho apa hubungannya jal?), kamipun menanyakan dimana tempat orang menjual bensin, tukang tersebut menunjukkan kearah rumah yang beradadipinggir jalan dan didepannya bertuliskan ‘PENJUAL BENSIN MURNI, BUKAN PENJUAL SUSU MURNI’, setelah mengetahui letak penjual bensin, gue langsung kesana dan bilang,

Gue:“Pak, gado2 satu gak pake pedes ya”
Penis(PENjual benison alias bensin):“Mas, disini bukan penjual gado2”
Gue:“Lantas penjual apa pak?”
Penis:“Penjual daging manusia”
Gue:“Waduhhhh”
Penis:“Kan udah ada tulisannya mas, kalau disini tuh jualan bensin, mau beli atau gak nih ceritanya?”
Gue:”Ya map, Cuma bercanda pak, beli satu liter saja”

Setelah melakukan transaksi jual beli bensi, gue bergegas menyusul rombongan, soalnya gue ditinggal sama rombongan karena malah jualan bensin. Akhirnya terkejar juga, ternyata dijalan banyak juga orang2 yang lalu-lalang, gak kayak biasanya.
Pas malam minggu, gue sama temen2 sudah punya rencana untuk genjrang-genjreng gitar sambil nyanyi n maen kibod dirumah gue, kita janjian sekitar jam satu gitu, jadi gue gak bisa ikut acara menjamu besan yang diadakan oleh tetanggaku, dan untung gue udah pamit sama mas Dedek dan keluarga(cie ile).
Gue tungguin satu sampai dua jam, ternyata mereka gak datang2, n gue di sms,

Novi:“Yan, sori aku rasido mrono, ibuku nang rumah sakit”
Gue:“Ngopo nang rumah sakit?”
Novi:“Pijet”
Gue:“Pijet kok nang rumah sakit pig?
Novi:“Yo mondok karang gerah to”
Gue:“Lha sakit opo?”
Novi:“Kanker servik(kalau gue gak salah, pokoknya ada hubungannya sama rahim dan daerah reproduksi)”
Gue:“Waduh, yo ora po2, sesuk maneh wae”

Setelah kejadian itu, gue sedikit shock, ibunya Novi yang belum gue kenal kena penyakit separah itu? Gimana perasaan Novi? Oh ya Novi ini cowok lho, bukan cewek ataupun wanita jadi2an lainnya.
Daripada gue nglangut alias cuma bengog kayak orang hilang, gue sms aja si Ente,

“Te, ayo kita pergi bermain”
“Yo ayo, melu Enta wae yo”
“Nandi?”
“Nang jalan2, kambi poto2”
“Siap, tapi sapa wae ki Te?”
“Ana Puput barang kok”
“Okelah kalo beg beg beg begitu”


Daripada gue dirumah sendirian, lebih baik gue setujui saja ajakan si Ente tersebut.
Rencana pada mau ngumpul ditempat Puput, jadi gue langsung menuju tempat puput yang berada di pinggir jalan raya.
Setelah pada kumpul, kita berembug tentang tujan jalan2 kita.
Akhirnya telah ditentukan, kita mau ngantar Enta membeli rok abu2, soalnya roknya enta sudah ilang dimakan bumi.
Wah, dalam perjalanan ke Jogja tapi lewat bantul, gue banyak nemuin hal2 menarik, seperti cewek2 dengan celana hot pants yang super mini.
Walaupun cuma jalan2 gue merasa bahagia banget karena bisa pergi sama2 apalagi ada si dia, hahaha.
Setelah mencapai tujuan pemberhentian pertama kita langsun turun dari sepeda motor, dan nungguin si Enta beli rok. Gak beberapa lama, rok abu2 sudah ada ditangan dan ini pertanda bahwa misi pertama sudah selesai.
Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 16.00 saatnya kita pulang, diperjalanan pulang ternyata ada cegatan polisi, untung saja si Ente punya SIM jadi gak usah khawatir.
Yang lebih gokil lagi si polisi itu nyeletuk gini,
“Nek 2 panggon wani ora ki?”
Bukankah ini gila pikir gue, tanpa mereka sadari, mereka telah melakukan tindak pidana sangat tidak berperi kehewanan, yaitu menilang orang disembarang tempat dan menilang siapa saja tanpa pandang bulu gitu, sampai2 temannya yang juga sedang tugas disitu ikut2an ditilang, apa itu tidak gila(tapi, yang satu ini gak terjadi kok, gue hanya ngarang saja).
Setelah lolos dari lubang kepolisian, gue n trio kemproh bergegas meninggalkan tempat tersebut, oh iya, gue belum nyebutin siapa saja sih trio kemproh ini. Sekarang gue mau nyebutin dan deserta ciri2 fisik dan sifat mereka.

Yang pertama Ade Garinta, ini orang kalau curhat suka ketempat gue, n curhatnya pasti tentang cowok dan kehidupan kesehariannya meluluk. Ciri2 fisiknya, bertubuh tinggi, cantik(pendapatnya Enta sendiri), kurus, dan yang jelas suaranya lantang kalau berbicara.
Yang kedua Puput, gue gak tau nama lengkapnya, tapi yang jelas panggilannya Puput. Kalau cewek yang satu ini gue kenalnya belum lama, baru pas liburan kemarin gue n Puput menjalin hubungan pertemanan gitu. Ciri2nya seperti si Enta gitulah 11-12 gitu.
Yang terakhir namanya Siwi Tristanti, cewek yang satu ini gue kenalnya udah agak lama, sekitar 20 tahun yang lalu. Sekarang dia udah rada kurusan (mungkin dikarenakan banyak mikirin kesialan dalam hidupnya yang gak pernah selesai2(bercanda lho T)). Ciri2 fisiknya hamper sama seperti si Enta n Puput bedanya, dia lebih besar n lebih gendut dari kedua makhluk diatas.

Sudah puas to keterangannya? Sekarang gue mau ngelanjutin cerita yang diatas.
Setelah lolos dari penyergapan para polisi pencari uang panas tersebut, gue n temen2 diatas melanjutkan perjalanan pulang.
Dijalan gue lihat ada rame2, gue Tanya sama si Te,

Gue:“Te, ana apa ya? Ana kecelakaan po yo?”
Te:”Hambuh, aku wedi nak ana kecelakaan tenan ki”
Gue: (setelah lewat TKP)”Oh, jebule udu Te, ternyata ana reog, ojo njoged lho Te, aku semelang nak kowe njuk teka2 melu njoged”
Te:”O,asem koe fa”

Dijalan gue n Te masih ngomongin tetang kecelakaan, waktu si Te ngomong kalau didaerah sekitar situ rawan sekali terjadi kecelakaan, malah di depan mata ada kecelakaan.
Gue tertawa pas kejadian kecelakaan itu, soalnya mas2 yang ditabrak jatuhnya kayak dibuat2 gitu, kayak acting film laga, untung saja mas2 yag ditabrak n mas2 yang nabrak gak apa2.
Setelah kejadian itu, gue lebih berhati2 lagi biar gak kayak mas2 yang kecelakaan tadi.
Sesampainya ditempat si Puput, ketiga makhluk2 itu tanpa disuruh2 langsung mengambil posisi2 menantang dan mengambil kamera digital n langsung jeprat-jepret kayak model gitu.
Pas gue mau pulang, gue ,malah disandera sama si Enta, gue disuruh mentraktir lagi di warung mie ayam dekat tempatnya si Puput, tapi rencana tersebut gak jadi, soalnya tanpa sepengetahuan si Enta n pren, gue menyelinap pulang dengan merdeka.
Akhirnya gue sampai rumah dengan selamat n tidak berkurang apapun, har itu adalah salah satu hari yang menyenangkan didalam hidup gue, walaupun masih banyak hal2 yang hebat lainnya, tapi gue lebih suka hari itu, ini dikarenakan faktor xxx, hahahaha.
Sekian dulu tulisan dari gue, kalau ada salah penulisan, gue minta maap yoa. Makasih.

0 komentar: