Sabtu, 03 April 2010

rediscovering kuteb

Vacum dari blog bukan berarti gue gak punya bahan untuk nulis, melainkan gue lagi memang alias memeng, kenapa gue memeng, itu dikarenakan faktor x alias faktor tertentu yang gak bisa gue sebutin.
Dalam kesempatan kali ini, gue mau nyeritain pengalaman hidup waktu liburan UNAS alias ujian anjing sekali.
Hari pertama, gue dirumah kayak orang ling-lung, nyanyi2 sambil maen kibod(mungkin orang nyangka kalau dirumah gue ada bom celereng2, soalnya suara gue merdunya bukan maen gitu dan iringannya indah banget), mau nyanyi lagunya club 80's yang dari hati eh malah bisa, maen canon eh juga bisa, giliran maen tatakau monotachi eh, gak bisa alias gak kalap. Setelah berhasil memainkan beberapa lagu piano klasik, gue beranjak dari kursi gue dan memulai pengalaman gila gue.
1. Gue pergi kekamar mandi n boker sambil baca2 buku(ini sih gak usah masuk hitungan)
2. Gue pergi kerumah simbah n mampir jajan diwarungnya pak jenggot(itu lho, bakso yang ada gambar ibu2 pake baju ketat, sehingga lemaknya pada keliatan, dan foto tersebut terpampang di warung baksonya).
Kan rencana sebelumnya gue mau menjajakkan kanca2 gue, tapi mereka malah pada gak bisa. Otomantis romantis gue kesepian, tanpa pikir panjang gue langsung aja si Puput, temen yang gue kenal belum lama ini(soalnya rumahnya deket warung bakso n gak tau kenapa gue ngajak dia), gue nungguin si puput, satu jam, dua jam, tiga jam, sampai empat jam, bahkan sampai tokonya tutrup(tapi bohong, yang bener sampe gue habis satu mangkok).
Akhirnya si Cemprut datang dengan syahdunya.
Gue:"Kok suwe Put?"
Puput:"Lha aku lagi bar saka jogja, ngeterkan bapakku njupuk pesenan."
Setelah selesai makan, gue n Puput bergegas pulang, ternyata rumahnya Puput gak terlalu jauh dari jalan raya tepatnya dipinggir jalan, dekat warung.
Sesampainya di rumah simbah, gue langsung mandi+kencing soalnya dari tadi gue nahan kencing.
Habis mandi n membersihkan diri dari dosa, gue nonton TV sambil smsan sama si Pu2t, membicarakan hal yang gak penting, seperti.
'Lagi opo put?'
'Lagi arep adus ki'
'Weleh, rung adus?'
'Hem'
'Meh'
'Meh ki opo fa?'
'Walikane hem'
'Kober2'e malik fa'
Kira2 kayak gitu sms gue sama puput.
Setelah puas menghabiskan pulsa untuk sms+ngenot, gue pergi tidur untuk mempersiapkan diri pergi ke kutub.
Pagi2 banget gue bangun dari tidur siap2 untuk pergi ke kutub, sebelum berangkat
gue mengeceskan hp, soalnya tadi malam habis.
setelah persiapan lengkap dan tentunya sudah mandi, gue segera saja berangkat menuju rumahnya si Tri Afany Yosida alias Fani, begitu gue sampai depan rumah Fany, gua malah bingung kemana nih temen2? kok belum pada datang atau udah pada ninggalin gue?
dari pada bingung mendingan gue sms si Enta
'Ta, koe nandi? kok omahe Fany sepi banget to?'
'nang omah sing kidul Fa, udu nang tempat pemotretan yo'
'oalah, tak kiro nang tempat pemotretan'
Setelah mengetahui posisi yang diberikan si Enta, gue langsung cabut dari conter(soalnya habis beli pulsa untuk sms si Enrta).
sesampainya dirumah Fany, gue hanya menemukan dua manusia yaitu si Tejo alis Tejo sama si Enta.
Setelah berbincang cukup lama n cukup mendebarkan, soalnya si Enta membicarakan pembunuhan yang terjadi di daerah aslnya yaitu Galur, tiba2 si Fathan datang bersama pacarnya yang bernama ahmad subarta(atau subrata ya? gue lupa)dengan mesra seperti pasangan suami isteri(bercanda lho han).
'Koe melu to Han?'
'Ngaramu?'
'Tak kiro ora melu koe ki'
gak beberapa lama, temen2 pada berdatangan, ada si Haekal dengan si Angger, si Patrik dengan Candra, si Surya dengan Anugrah, si Jani, si Garry, si Hendhita, dan si Yossy.
pada waktu itu gue bingung banget, gue kan gak punya SIM, jadi gue rada ragu2 untuk ikut. tapi si Enta menyadarkan gue dari kegelisahan gue dan berkata,
'Fa, rasah dipikerke jeru2 engko koe malah ora iso mentas, luwih apik tak sms ke si Gaco wae yo? gelem ra? tapi nganggo motormu.'
Mendengar perkataan Enta yang sangat meyakinkan tersebut, gue langsung menyetujuinya begitu saja tanpa berpikir panjang lebar.
akhirnya si Gaco datang dengan kerennya(soalnya dia berpakaian ala kadarnya, bukan pakaian untuk bermain, malah pakaian kayak mau olahraga, dia pake trining yang dikasih sekolah, sama pake jaket popda ato apa itu, yang jelas dandanannya nyentrik banget deh), setelah Gaco datang dan semua sudah siap dengan bawaan masing2, kita mulai deh perjalanan ini menuju keketeb dengan perasaan bahagia campur sengsara(soalnya bakal kehilangan uang untuk beli makanan n bensin di jalan).
ternyata firasat akan ada cegatan benar adanya, dijalan banyak polisi ber jajar sambil melambaikan tangan kepada para pengendara(ini polisi atau banci yang lagi nyari mangsa?). untung saja gue mbonceng si Gaco yang sudah punya SIM lebih dari 50 tahun yang lalu.
'Permisi mas, boleh lihat surat2nya' kata polisi tersebut, polisinya belum tua2 amat sih, mungkin umurnya sama kayak umur bapak gue(sekitar 40an gitu hehehehe).
'Ini pak' kata Gaco dengan PDnya
'Maaf mas, ini bukan SIM, ini sih surat utang' kata pak pol itu
'Oh, maaf pak, saya malah jadi malu, ini yang benar pak'
Akhirnya loloss juga, tapi si Hendita sam Tejo rada kesulitan, soalnya yang didepan tu tejo, padahal si tejo gak punya SIM, tapi akhirnya karena kebaikan hati si polisi, Tejo nHendita di bebaskan.
Di jalan pemandangan memeng indah, apalagi banyak cewek2 sliwar-sliwir, tapi yang jelas pemandangan alamnya memang indah gitu loh.
Dijalan malah ada acara tersesat juga, soalnya si Jani lupa jalan, tapi akhirnya tanya sama orang2 sekitar dan diberitahukan jalan yang benar.
Akhirnya kita menuju ke jalan yan benar, jalan yang di restui oleh Allah.
Tapi apa boleh buat, motornya Enta ternyata bocor(ban motor maksudnya) dan si Enta harus mencari tukang sol sepatu.
setelah ditunggu beberapa hari, akhirnya motornya Enta jadi juga, motornya Enta jadi lebih garang, soalnya ban belakang motornya ganti gitu.
Ternyata di keteb gak begitu mengasikkan, akhirnya kita putuskan untuk pergi ke air terjuan kedung kayang(kalau gak salah), pemandangan disana lebih indah, apalagi banyak cewek yang mondar-mandir memakai gaun putih dan rambut terurai(ini kuntilanak apa mansia).
'Piye iki Jan? arep mudun ora?' gue bertanya sama jani
'Mudun wae, ben asik'
tanpa pikir panjang, akhirnya kita turun ketempat air terjun.
tanpa disangka2 jalan untuk menuju air terjun sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian jika terjun bebas dari atas.
setelah melakukan perjalanan yang sulit dan terjal, akhirnya kami sampai juga di air terjun. Tanpa di beri aba2 kita langsung berhamburan kayak ayam yang keluar dari kandangnya, ada yang poto2, ada yang kayang, ada yang copot celana, bahkan ada yang main petak umpet,pokoknya bahagia rasanya, liburan keliling kota dengan teman2 yang pada dudul.
sedang asik2nya bermain air, tiba2 mendung datang seakan mengusir kita yang sedang melepas penat, otomatisromantis kamipun sepakat untuk cepat2 pulang.
Dalam perjalanan pulang, gue cukup kewalahan dengan jalanan yang terjal serta licin, begitu juga dengan teman2.
malah si Enta minta gendong sama si Garry n si Jani. Gue membatin 'widihhh, enak bener di gendong sama si Jani, empuk dan gak capek' pikir gue, ehhh ternyata sama yang dipikirkan si Enta.
Meskipun kewalahan, akhirnya kita sampai juga di tempat parkir, dan segera bergegas membayar uang parkir sebesar 1000(kalau gak salah, soalnya gue juga udah lupa).
Setelah bermain kan otomatis capek n lapar, jadi temen2 pada setuju kalau mampir ke warung makan.
ternyata perjalanan pulang memang lebih cepat, soalnya jalannya turuuuuun terus, jarang naik, dan ironisnya lagi kita ketemu sama polisi2 yang lagi butuh duit alias ada cegatan lagi gitu, tapi santai saja, kan ada gaco dia kan punya SIM.
masalah pertama tediselesaikan denganmudah, sekarang tinggal mencari tempat makan.
Akhirnya kita menemukan tempat makan yang strategis, tempatnya diatas kolam ikan, dan tempatnya amit2, kecil banget gitu. setelah menunggu kurang lebih satu jam, kita akhirnya bisa menikmati makanan walaupun rada kecewa, soalnya lama banget.
setelah kenyang dan dirasa energinya kembali pulih, kita segera cabut dari tempat itu, soalnya sudah sore dan mataharipun sudah malu2 kucing untuk memperlihatkan sinarnya.
Diperjalanan pulang juga tidak kalah menarik, kita disuguhi atraksi akrobat dari TS bersaudara(ini singkatan untuk Tejo dan Yosi, jadi disingkat TS), kan si YOsi mau bertukar tempat sama tejo, tapi mereka gak berhenti melainkan malah menambah kecepatan, dan terjadilah akrobat bersaudara yang sangat seru sekali.
Waduh capek sekali gue nulis sebanyak gini, cukup sekian dulu ya, akhirnya kita pulang dengan selamat tanpa kurang apapun gitu. Jika ada kesalahan penulisan saya minta maaf ya, maupun salah ucap. Terimakasih.

0 komentar: