Jumat, 05 Maret 2010

Demam Distro

Ass.
MID akhirnya selesai, kamipun bersorak layaknya menang perang, tapi ada yang terlewatkan, keluarga IS2 untuk sementara waktu tidak sekomplit biasanya, soalnya ada yang pergi , dia bernama Hani, sekarang dia lagi berangkat umroh dengan keluarganya.
Yah, masalah diatas kita bahas di postingan gue yang lain, sekarang gue mau membahas tentang Demam Distro(penyakit akibat sering ke Distro, sangat berbahaya dan menular).
Dewasa ini, kita sering lihat merk pakaian seperti Diery,Black id,Spyderbilt, dll bergentayangan didepan kita, apa lagi pas disekolahan, bisa2 kita terperanjat kayak kucing gitu, karena merk2 tersebut bergentayangan di sekolahan gue banyak banget.
Mereka berkeyakinan jika mereka jika membeli barang dari distro mereka akan menjadi tambah keren, dan percaya dirinya bertambah.
Tapi semua itu salah, gue gak setuju dengan pendapat seperti itu.
Kalau kalian berpikiran begitu, itu akan membuat kalian stres saja, bisa2 dibawa ke RSJ.
Kalau kalian kaya sih gak apa2, cuma kalau orang tua kalian bukan dari golongan orang kaya, itu akan membuat kalian menjadi gila, ganas, buas, bahkan bisa2 kaya Sumanto(apa hubungannya?).
Coba deh kalian pikir baik2 jika kita ke Distro, kita hanya dapat kesenangan duniawi thok.
Kayak teman gue dong, itu si Hani yang lagi pergi umroh, walaupun dia kaya, dia gak suka ke Distro, padahal dia anak dari pak Basuki, seorang guru biologi SMA 1 WATES(tapi bohong, yang benar pak Basuki yang berprofesi guru elektronika di SMP 2 PENGASIH, beliau teman dari bapak gue), dia pernah bilang kayak gini waktu gue tanya tentang bagusan mana merek PS dengan FUSION.
Hani:"Ora apik kabeh fa, ra ono sing apik."
Gue:"Lha ngopo han? Kok ora apik?"
Hani:"Larang kabeh, mending tuku nang pasar murah2."
Gue terkejut, sampai2 mata gue keluar(padahal enggak), lidah gue sampe kram, kepala gue berat, gue sulit bernafas, kaki dan tangan sulit digerakkan(ini orang tenggelem apa terkejut sih).
Gue rada gak percaya apa yang diomongin Hani, baru setelah pulang dari pulau maksiat(baca Bali) gue baru percaya apa yang diomongin dirinya itu tidak lebih dari sebuah kebenaran.
Pasalnya dia cuma pake kaos biasa saja, boleh dikatakan murah.
Gue sampe malu, soalnya gue orang miskin aja maennya ke Distro(klinik musik), kenapa Hani yang orang kaya gak segitu inginnya untuk ke Distro, rasanya gue ingin mati aja mendengarnya, gue malu sama diri gue, gue malu sama Hani, gue malu sama ayam gue, malu sama cicak gue(perasaan gue gak melihara cicak deh).
Pagi harinya, gue duduk sebangku sama Hani, gue ngomong ini itu, ternyata kita sama, yaitu sama2 sederhana gak bermewah2an(kalo gue dengan cara bersepeda, prihatin, soalnya gak punya motor).
Dari wacana diatas, tentunya kalian bisa ambil kesimpulan sendiri2, kalau kesimpulan gue begini, "Penyakit demam Distro ialah penyakit yang menyebabkan penderitanya tergila2 pada produk buatan distro, penyakit ini dapat menular dengan mudah, bahkan hanya lewat pandangan mata, kita dapat tertular."
Cara mengatasi penyakit Demam distro:
1. Jauhkan pikiranmu dari hal2 positif tentang Distro seperti, bahan kaos Distro itu bagus, lembut, tidak kasar, empuk, kenyal(ini kaos apa tahu). Jauhkan pikiran itu.
2. Jika mempunyai uang jajan lebih. Lebih baik untuk mentraktir temen2 aja.
3. Dekatkan diri kepada Allah. Jangan dekatkan diri kepada sapi, bisa2 didupak(ditendang)
4. Terapkan pola hidup 4 sehat 5 sempurna.

Yah, proyek saya kali ini lebih tepat judulnya 4 sehat 5 serakah.
Saya juga berharap Hani tidak melupakan titipan do'a saya.
Amin.

0 komentar: